Mengapa Harus Kuliah di Universitas Indonesia? Ini Alasannya!

Dari sekian banyak perguruan tinggi, mengapa banyak yang memilih kuliah di Universitas Indonesia? Cek alasannya berikut ini.

Universitas Indonesia

Nama Universitas Indonesia (UI) tidak pernah absen memuncaki daftar perguruan tinggi favorit dalam negeri. Setiap tahun, ratusan ribu calon mahasiswa berlomba-lomba memperebutkan kursi di kampus perjuangan ini. Namun dari sekian banyak universitas di Indonesia, mengapa harus memilih UI?

Tak bisa dimungkiri bahwa prestise adalah salah satu alasan utama mengapa banyak orang ingin berkuliah di UI. Di samping itu, siapa yang tidak merasa bangga mengenakan jas kuning khas UI? Selain prestise, tentu masih ada banyak alasan lain untuk berkuliah di UI. Apa saja? Simak ulasan berikut ini.

UI dan Para Tokoh Nasional

Sejarah UI sudah terukir sejak masa pendudukan Belanda, yakni pada tahun 1849. Latar belakang ini membuat UI memiliki jaringan alumni yang tersebar di berbagai organisasi pemerintahan maupun non-pemerintahan.

Tak sedikit alumni UI yang menjadi tokoh ternama di tanah air. Di ranah politik, misalnya, UI telah melahirkan sejumlah nama yang pernah menjabat di pemerintahan. Sebut saja Fauzi Bowo yang merupakan mantan Gubernur DKI Jakarta dan Andrinof Chaniago yang pernah menjabat sebagai Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional.

Di bidang jurnalisme dan broadcasting justru lebih banyak lagi. Beberapa di antaranya adalah Shahnaz Haque, Najwa Shihab, Feni Rose, dan masih banyak lagi. Universitas Indonesia juga melahirkan ekonom-ekonom cerdas, salah satunya adalah Sri Mulyani, Menteri Keuangan yang pernah menjabat sebagai Direktur Pelaksana Bank Dunia.

Selain nama-nama besar di atas, masih banyak alumni UI yang tentunya sudah tidak asing lagi di telinga, di antaranya seperti Andien, Ade Rai, Andrea Hirata, Nicholas Saputra, Tompi, dan penyair kenamaan Sapardi Djoko Damono. Mereka semua adalah lulusan-lulusan ternama kampus kuning di bidang seni, budaya, dan sastra.

Fakultas Kesehatan juga melahirkan banyak tokoh-tokoh ternama, di antaranya seperti Hasri Ainun Besari, Nila Djuwita Anfasa Moeloek, dan Siti Fadilah yang pernah menjabat sebagai Menteri Kesehatan.

Kampus dengan Fasilitas Berstandar Internasional

Sebagai salah satu universitas papan atas di Indonesia, kualitas dan kelengkapan fasilitas di kampus-kampus UI jelas tak perlu diragukan lagi. Dari semua fasilitas yang ada, perpustakaan UI adalah yang paling menonjol.

Perpustakaan yang memiliki lebih dari 1,5 juta koleksi buku tersebut merupakan perpustakaan terbesar se-Asia Tenggara. Menariknya, perpustakaan ini tak hanya terbuka untuk para civitas akademika UI tetapi juga untuk masyarakat umum. Selain koleksi buku yang lengkap, perpustakaan UI juga dilengkapi dengan fasilitas komputer dari merek internasional ternama.

Fasilitas di kampus UI yang selanjutnya adalah sepeda kuning. Fasilitas ini bisa dimanfaatkan oleh seluruh warga kampus untuk memperlancar mobilitas di universitas yang memiliki luas mencapai 320 hektare tersebut. Selain sepeda, wilayah kampus UI juga dilengkapi dengan halte dan stasiun KRL.

Pada 2020, Universitas Indonesia telah meresmikan fasilitas olahraga berstandar internasional. Fasilitas yang dikenal dengan sebutan SOR UI tersebut dilengkapi dengan beberapa sarana olahraga. Di antaranya adalah stadion atletik, lapangan tenis, lapangan sepak bola, lapangan hockey, dan masih banyak lagi.

UI juga memiliki kawasan hijau terbuka yang luas. Bahkan hampir 75% area kampus merupakan hutan kota dan hanya sekitar 25% digunakan untuk kegiatan akademis. Tak heran bila UI berhasil menempati posisi ke-31 sebagai kampus paling hijau di dunia menurut Green Metrics.

Salah Satu Kampus dengan Jurusan Terbanyak

Alasan selanjutnya mengapa harus kuliah di UI adalah pilihan jurusannya yang beragam. Dalam daftar universitas negeri jawa barat dengan program pendidikan terbanyak, UI berhasil menempati posisi ke-2 setelah Universitas Gadjah Mada. Hebatnya, lebih dari 50% program yang ada di kampus kuning tersebut sudah terakreditasi A.

Hingga saat ini, terdapat 14 fakultas di UI yang terbagi dalam tiga rumpun, yakni Sains dan Teknologi, Ilmu Kesehatan, dan Ilmu Sosial dan Humaniora. Selain itu, UI juga memiliki Program Pendidikan Vokasi, Sekolah Ilmu Lingkungan, dan Sekolah Kajian Stratejik dan Global.

Berikut 14 fakultas yang ada di UI:

  • Fakultas Kedokteran
  • Fakultas Kedokteran Gigi
  • Fakultas Farmasi
  • Fakultas Kesehatan Masyarakat
  • Fakultas Ilmu Keperawatan
  • Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
  • Fakultas Teknik
  • Fakultas Ilmu Komputer
  • Fakultas Psikologi
  • Fakultas Hukum
  • Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik
  • Fakultas Ekonomi dan Bisnis
  • Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya
  • Fakultas Ilmu Administrasi

Per Oktober 2022, Universitas Indonesia memiliki 235 pilihan program studi dengan rincian sebagai berikut:

  • 69 program studi sarjana
  • 138 program pascasarjana
  • 15 program internasional
  • 13 program pendidikan vokasi

Jalur Pendaftaran yang Beragam

Setidaknya ada lima jalur penerimaan mahasiswa baru di UI. Tiga dari jalur prestasi atau tanpa tes dan dua dari jalur tes. Untuk lebih memahaminya, simak penjelasan singkat berikut ini.

  1. SNMPTN

Seleksi Nasional Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SNMPTN) merupakan jalur penerimaan mahasiswa tanpa tes. Calon mahasiswa hanya perlu melampirkan nilai rapor dan portfolio pada program studi tertentu. Perlu diketahui, jalur SNMPTN di UI hanya dibuka untuk kelas reguler pada jenjang S1.

  1. PPKB

Prestasi dan Pemerataan Kesempatan Belajar (PPKB) merupakan jalur seleksi UI untuk program vokasi dan kelas paralel S1. Sama seperti SNMPTN, PPKB juga tidak menggunakan tes sama sekali. Namun, jalur seleksi ini tidak diterapkan oleh semua jurusan di UI. Selain itu, hanya sekolah-sekolah yang mendapatkan undangan PPKB saja yang bisa mengikuti seleksi ini.

  1. Talent Scouting

Talent Scouting merupakan seleksi penerimaan mahasiswa UI tanpa menggunakan tes. Jalur undangan ini diperuntukkan bagi calon mahasiswa yang ingin mendaftar kelas internasional pada jenjang S1. Sama seperti PPKB, Talent Scouting hanya ditujukan untuk para pelajar dari sekolah-sekolah yang sudah mengajukan permohonan.

  1. SBMPTN

Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) di Universitas Indonesia hanya menyeleksi calon mahasiswa untuk kelas reguler. Istimewanya, jalur tes ini dapat diikuti oleh semua lulusan SMA/SMK/MA pada tahun yang sama maupun dua tahun sebelumnya.

  1. SIMAK

Para pejuang UI tentu sudah akrab dengan SIMAK UI. Seleksi mandiri secara tertulis ini terbuka untuk calon mahasiswa vokasi dan S1 untuk kelas reguler, internasional, dan paralel. Jalur tes ini bisa dibilang sebagai peluang terakhir bagi siapa saja yang ingin berkuliah di UI.

Memiliki Lebih dari 50 UKM

Beberapa calon mahasiswa mungkin belum tahu apa itu UKM. UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) merupakan klub atau kegiatan layaknya kegiatan ekstrakurikuler. UKM sendiri dibentuk sebagai wadah kreasi dan kegiatan para mahasiswa dalam satu bidang pelayanan keagamaan, bakat, dan peminatan.

Tak seperti kegiatan perkuliahaan, UKM merupakan kegiatan yang bersifat informal. Tujuan agar mahasiswa tak hanya menjadi mahasiswa ‘kupu-kupu’. Namun juga menjadi mahasiswa yang mampu mengembangkan potensi diri sesuai dengan minatnya masing-masing. Tak hanya itu, UKM juga bisa menjadi jalan untuk berprestasi selama menjalani masa perkuliahan.

Hingga saat ini, ada lebih dari 50 jenis UKM yang bisa diikuti oleh para mahasiswa Universitas Indonesia. Bagaimana, banyak banget, kan? Nah, informasi mengenai kegiatan-kegiatan tersebut umumnya disampaikan oleh UKM masing-masing sewaktu masa orientasi kampus.

Biaya Kuliah yang Cukup Terjangkau

Murah dan tidaknya biaya kuliah adalah hal yang subjektif. Namun, biaya kuliah jenjang S1 kelas reguler di UI boleh dibilang cukup terjangkau. Pada umumnya, UI menerapkan dua skema pembayaran kuliah per semester yang disebut dengan Biaya Operasional (BOP).

Mekanisme yang pertama adalah BOP-Pilihan, yakni mekanisme dimana jumlah Uang Kuliah Tunggal (UKT) ditentukan sendiri oleh calon mahasiswa. Kategori UKT untuk BOP-Pilihan adalah sebagai berikut:

  1. Rumpun Saintek
  • Kelas 1: Rp10 juta
  • Kelas 2: Rp12,5 juta
  • Kelas 3: Rp15 juta
  • Kelas 4: Rp17,5 juta
  • Kelas 5: Rp20 juta
  1. Rumpun Soshum
  • Kelas 1: Rp7,5 juta
  • Kelas 2: Rp10 juta
  • Kelas 3: Rp12,5 juta
  • Kelas 4: Rp15 juta
  • Kelas 5: Rp17,5 juta

Mekanisme yang kedua adalah  BOP-Berkeadilan dimana tarif UKT ditentukan berdasarkan kemampuan bayar penanggung biaya. Nah, berikut adalah rincian tarif BOP-Berkeadilan di Universitas Indonesia untuk kelas reguler S1:

  1. Rumpun Saintek
  • Kelas 1: Rp0 – Rp500 ribu
  • Kelas 2: Rp500 ribu – Rp1 juta
  • Kelas 3: Rp1 juta – Rp2 juta
  • Kelas 4: Rp2 juta – Rp4 juta
  • Kelas 5: Rp4 juta – Rp6 juta
  • Kelas 6: Rp6 juta – Rp7,5 juta
  1. Rumpun Soshum
  • Kelas 1: Rp0 – Rp500 ribu
  • Kelas 2: Rp500 ribu – Rp1 juta
  • Kelas 3: Rp1 juta – Rp2 juta
  • Kelas 4: Rp2 juta – Rp3 juta
  • Kelas 5: Rp3 juta – kurang dari Rp4 juta
  • Kelas 6: Rp4 juta – kurang dari Rp5 juta

Meski aturan pembayaran biaya kuliah di UI terbagi menjadi beberapa kategori, seluruh mahasiswa tetap mendapatkan hak yang sama secara akademis.

Memiliki Program Pre-University

Bagi kamu yang berencana kuliah di UI, tapi masih bingung mau kuliah apa, ada program Pre-University yang bisa kamu ikuti. Program yang baru saja diresmikan ini ditujukan untuk para pelajar dan lulusan SMA sederajat yang sedang dalam masa gap year.

Melalui Pre-U, para peserta diharapkan dapat lebih memahami jurusan yang nantinya akan dipilih di UI. Mekanisme program ini sama seperti kuliah pada umumnya. Para peserta akan mengikuti perkuliahan secara daring untuk jenis mata kuliah yang sudah dipilih.

Dari mata kuliah yang diambil, peserta akan mendapatkan credit earning atau SKS yang mana dapat menjadi tabungan bila nantinya peserta diterima di UI. Misal, peserta mengambil mata kuliah Penulisan Ilmiah dengan bobot 3 SKS saat mengikuti Pre-U. Maka peserta tersebut tak perlu mengambil Penulisan Ilmiah lagi saat berkuliah di Universitas Indonesia.

Bagaimana, menarik bukan? Bagi kamu yang bercita-cita kuliah di kampus perjuangan ini, cobalah ikuti program Pre-U. Program ini bisa memberimu pencerahan tentang perkuliahan di UI. Tak hanya itu, kamu juga akan lebih memahami apakah jurusan yang kamu inginkan di UI sesuai dengan kemampuanmu atau tidak.

Tingkat persaingan untuk bisa berkuliah di UI memang sangat ketat. Bahkan tahun-tahun sebelumnya, hanya sekitar 5 persen dari total peserta yang bisa diterima. Namun percayalah bahwa kampus ini tetap dan selalu layak untuk diperjuangkan.

Prestise memang kerap menjadi alasan utama untuk masuk UI. Namun, jangan sampai alasan tersebut membuatmu menghalalkan segala cara, ya. Ketujuh alasan di atas seyogianya bisa menjadi motivasi riil bagi kamu agar lebih giat belajar. Dengan begitu, kamu bisa menjadi satu dari ribuan mahasiswa baru di Universitas Indonesia. Semoga artikel ini bermanfaat.